Sabtu, 24 Maret 2012

Catatan Kecil Bagian 15

Sedalam inikah, cintamu pada kami,
Mahakam??

Bahkan tak dapat diukur dengan meteran paling canggih sekalipun!

Kita selalu bisa saja memberi tanpa sedikit pun rasa cinta,
tetapi kita tidak akan pernah bisa mencintai tanpa selalu memberi!
Yang kau yakini, Mahakam, Cinta itu perbuatan!

Tak pernah sedikitpun kau mengiba pamrih, pada kami manusia-manusia yg kelewat pintar ini!

Kau selalu memastikan dirimu mengalir di kran-kran kami, tanpa peduli siapa kami! Yahh. .mereka saja yg bikin aturan ini dan itu, yg malas sekali ku sebutkan!

Kau yang tetap takzim, menopang tongkang-tongkang batu bara, kayu gelondongan, yang hilir mudik di atasmu!

Kau yang tetap tersenyum menyaksikan pembalakan liar di hulumu!

Kau yang tetap tenang tak bergeming, ketika di hilirmu hutan-hutan tumbang, jadi tambang!

Kau yang tetap diam ketika airmu yg dulu bening jadi menguning!
Tetap tak bergeming!
Apa jadinya kota kecil ini tanpamu, Mahakam?

Cintamu serupa perjalanan,
yg tidak pernah memiliki ujung, tujuan, apalagi hanya sekedar muara.

Airmu menguap, menjadi hujan yg membasahi apa saja, di mana saja, merembes ke tanah, jadi mata air yg mengairi ratusan anak sungai yg kembali bermuara padamu, Mahakam!

Siklus yg tak pernah berhenti, inilah cintamu! Menghidupi kami tanpa pernah bertanya siapa kami!
Tanpa pernah sibuk mengurus jarak apalagi waktu!
Tetapi selalu memberi. .memberi. .dan memberi. . . .
 
*18 Februari 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar