Jumat, 27 Agustus 2010

Senja di Tepi Langit

Hmmm....
Ini Catatan pertama Matahari, terima kasih untuk waktu yang mengajak berdiskusi di bawah cakrawala..






" Belum Ada Judul"


Bilang selamat tinggal pada siang
Matahari telah ringkih
Digeluti angin juga badai
Makin nanar tanpa arah
Senjapun jadi pasrah
Menyaksikan siang menjemput ajal oleh malam
Tepi langin kaku, jadi makin pilu
Tak ada riak air, semua jadi beku
Rintihan tangis Purnama samar menjelma
Wajah galau takut pada malam
Sudahlah...!
Berhenti risaukan ini dan itu
Bila semua tak punya arti!
Soal gelap dan terang, itu hanya cara Tuhan...

2 komentar:

  1. selalu terpesona dengan karya orang2 bahasa..
    tapi blum bisa mengerti dan menikmati,
    bahasanya terlalu tinggi..
    haha

    BalasHapus
  2. ha ha ha....
    ya ya ya..
    kalo ketinggian, ya pake bilah bambu jadi nyampe mas.....
    ho ho ho..

    BalasHapus