Senin, 17 Desember 2012

Matahari

Matahari di garis Cakrawala itu sudah mulai tenggelam,
Ia tinggalkan jejak Jingganya yang sebaris,
Jingga yang akan dipeluk oleh Malam,
 

Meski sebentar,
Jingganya itu adalah tanda "penerimaan",
Penerimaan atas segala tiba,

"Perjalanan hidup, seperti roda" katanya
"ada di bawah, di atas, di bawah lagi, di atas lagi,
kadang pun harus terhenti, tidak bergerak!
Kita hanya perlu yakin pada diri kita sendiri"

Ia sudah ada di puncak tertingginya di Langit siang tadi,
dan Sore ini, ia ikhlas dan dengan senang hati akan terbenam,


Kembali memeluk Buminya,
Seperti pagi tadi, di Terbitnya,
Ia slalu rindu Buminya,

Hari ini,
Matahari kecil itu sudah menikmati perjalanannya dengan senang hati,

dari terbit hingga tenggelam,
dan dia tahu, sepanjang perjalanannya berotasi,
ada yang memaki,
ada pula yang menanti, yang berharap dia selalu benderang,

Dia, adalah Matahari..
Si Bola Pijar kecil itu, hanya berusaha menikmati hari-harinya,
Meniti mimpi-mimpinya,
Menyusun potongan-potongan hidupnya jadi satu mozaik yang utuh,
Meski ia harus menyusunnya dari serpihan-serpihan yang teramat kecil...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar